SEPULUH KAIDAH PENSUCIAN JIWA (Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin)

0
6813

SEPULUH KAIDAH PENSUCIAN JIWA

Ketahuilah -semoga Allah merahmati kita- bahwasanya jiwa merupakan perkara yang agung.
Sehingga Allah bersumpah atas berbagai makhlukNya dalam surat Asy-Syams untuk perihal jiwa ini.
Allah berfirman:
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu”
(Q.S Asy-Syams: 6-9)
Arti dari asal pensucian (الزكاة) adalah bertambahnya kebaikan.
Dan yang dimaksud pada ayat diatas adalah:
Siapa saja yang berupaya untuk mensucikan jiwa, memperbaiki serta meninggikannya dengan memperbanyak ketaatan dan kebaikan serta menjauhi keburukan maka akan mewujudkan sebuah kemenangan atau keberuntungan.
Adapun 10 kaidah dalam pensucian jiwa sebagai berikut:
1⃣ Tauhid
Mengesankan Allah dengan membersihkan jiwa dari perihal yang berbau kesyirikan.
2⃣ Berdoa
Dengan selalu memohon kepada Allah, semisal doa berikut:
اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
“Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya” (HR. Muslim 2722).
3⃣ Al-Qur’an
Dengan membaca dan mentadabburinya.
4⃣ Uswah & Qudwah
Mencontoh tata cara Rasulullah dalam mensucikan jiwa. Siapa saja yang berupaya mensucikan jiwa dengan sesuatu yang tidak dicontohkan Rasul maka dia bagaikan orang sakit yang berobat sekehendak dirinya sendiri tanpa mengikuti petunjuk dokter.
5⃣ Pembersihan & Penghiasan
Membersihkan jiwa terlebih dahulu dari keburukan, maksiat dan dosa-dosa. Kemudian penghiasan dengan amal-amal shalih dan ketaatan lainnya.
6⃣ Menutup pintu-pintu keburukan
Dengan menjaga pandangan dan lisan, yang merupakan sebab terbesar seseorang keluar dari keistiqamahan.
7⃣ Mengingat kematian & Perjumpaan dengan Allah
Yang demikian akan menghidupkan hati untuk siaga dari kelalaian.
Said bin Jubair berkata:
لو فارق ذكر الموت قلبي خشيت أن يفسد علي قلبي
“Sungguh aku takut hatiku rusak jika tidak mengingat kematian”
(Imam Ahmad, Az-Zuhdi no. 2210)
8⃣ Memilih teman bergaul
Memilih teman yang dapat mengajaknya kepada kebaikan dan menjaga jarak dengan teman yang buruk merupakan sebab untuk mewujudkan pensucian jiwa.
9⃣ Berhati-hati dari ujub dan tertipu oleh diri sendiri
Berbangga dengan diri sendiri salah satu yang menyimpangkan jiwa dari pensucian.
Allah berfirman:
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” (QS. An Najm:32)
🔟 Mengetahui hakikat jiwa
Mengetahui hakikat jiwa, sifat-sifat dan jenisnya agar kita mudah memperhatikan, menjaga dan mengobatinya dari indikasi-indikasi yang nampak.
Allahu a’lam.
Disusun oleh: Ust. Imron Rosyid Astawijaya
Pengasuh EL-HIJAZ Islamic And Arabic School, Ciracas Jakarta Timur
Dinukil dari kitab:
“عشر قواعد في تزكية النفس”
Penulis: Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr
Penerbit: Matn Itqan
Cetakan I 2018M/1439H

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here